Aku Kudu Iso Nerimo, Gunakan Filosofi Ini Agar Situasi Berikut Tidak Terjadi

Aku Kudu Iso Nerimo, Gunakan Filosofi Ini Agar Situasi Berikut Tidak Terjadi
Wakhidahmad.com - Aku kudu iso nerimo merupakan istilah jawa yang artinya aku harus bisa menerima. Dalam menghadapi kompleksitas dan perubahan urusan dunia, beberapa orang mungkin harus bisa menggunakan istilah aku kudu iso nerimo. Tetapi pada kenyataanya ada beberapa orang memiliki perasaan yang sangat berbeda. Mereka tampaknya terlalu lelah menghadapi pasang surut kehidupan dan kadang-kadang bahkan jatuh ke dalam ketidakberdayaan.

Kehidupan mereka tampaknya selalu dikejar oleh rasa tidak berdaya dan cemas. Sehingga mengakibatkan patah semangat untuk menjalani kehidupan. Disinilah istilah aku kudu iso nerimo harus bisa digunakan. Memang kedengarannya sederhana namun berat untuk dilaksanakan.

Sebernarnya apa yang menyebabkan kegelisahan dan ketidakberdayaan tersebut ?. Yang jelas karena hati, hati yang tidak tertata rapi akan mudah menjadi sarang penyakit. Resah dan kegelisahan mengakibatkan kecemasan sehingga susah untuk menerima kenyatan. Hal ini tentunya bersumber dari kekuatan batin yang tidak memadai.

Istialah aku kudu iso nerimo tentunya menafsirkan kesedian untuk mengihlaskan dengan kesadaran diri tentang hal yang terjadi. Sehingga dengan demikian tidak ada lagi beban dan kecemasan batin. Karena kecemasan dan kegelisahan batin yang terus menerus tentunya akan berakibat buruk bagi psikologis. Mari kita lihat empat situasi yang mungkin terjadi ketika orang  dengan kondisi kekuatan batin yang tidak memadai menghadapi kehidupan nyata yang sulit.?

1. Kehilangan Kepercayaan Diri
Orang yang tidak bisa menerima keyataan sering merasa panik dan tidak berdaya ketika mengalami hal-hal diluar dugaan. Mereka pesimis dan rapuh untuk bisa mengembalikan keadaan. Bahkan mereka kehilangan kepercayaan diri, kenapa aku terus kalah ? kenapa aku terus disakiti?.

Mentalitas ini akan sangat terlihat jelas ketika lingkungan berubah. Misalnya, dalam kehidupan asmara remaja yang beru memulai hubungan. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa suatu hari bisa ada yang tiba-tiba pergi, dan mereka tidak dapat melakukan apa pun untuk menghentikan kejadian itu. Jika tidak bisa menggunakan istilah aku kudu iso nerimo, Alhasil kepercayaan diri hilang surut dan luntur akibat kekuatan batin yang tidak memadai.

2. Melarikan Diri Dari Kenyataan
Ketika dihadapkan dengan kesulitan, kontradiksi atau krisis, orang-orang ini selalu berharap bahwa masalahnya dapat hilang dengan sendirinya. Dalam pandangan mereka, masalah adalah sesuatu yang tidak bisa mereka selesaikan. Satu-satunya cara yang layak adalah melarikan diri. Mereka juga dapat memilih untuk mengisolasi dilema yang sebenarnya secara mental merusak kepribadiaanya.

Misalnya, jika mereka merasa tidak nyaman setelah menikah, mereka akan berkonsentrasi pada pekerjaan dan mengasingkan keluarga mereka untuk waktu yang lama. Dalam kasus ekstrim, mereka dapat minum alkohol atau menggunakan perilaku adiktif lainnya untuk melumpuhkan diri mereka sendiri.

3. Over Idealis
Tipe orang ini memiliki banyak harapan dunia yang tidak realistis. Ketika mereka merasa bahwa orang lain lebih baik darinya, mereka cenderung memiliki penilaian sendiri dan meberikan penilian negatif kepada orang lain. Ketapi mereka merasa sedikit tidak puas dengan hasil karyanya, mereka akan merasakan kehancuran hebat dan fragmentasi ideal.

4. Emosi Di Luar Kendali
Orang-orang yang mudah lepas kendali secara emosional akan merasa sangat cemas atau gelisah walaupun mereka mengalami kemunduran kecil. Mereka dapat segera runtuh, menangis keras-keras, kehilangan kesabaran dengan cara yang tidak terkontrol.

Menghancurkan barang-barang dan bahkan membuat orang lain terluka atau melukai orang lain. Tipe orang ini juga biasanya lebih impulsif dan merasakan emosi negatif yang kuat ketika pesannya tidak terbalas . Mungkin kekasih atau teman membalas pesannya selama satu jam, dan mereka merasa bahwa langit seperti akan runtuh.



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama