Memilih Kampus Kreatif

Memilih Kampus Kreatif
Memilih Kampus Kreatif


Kampus adalah ruang di mana kreatifitas mahasiswa diapresiasi dan dikembangkan oleh pemangku kebijakan Perguruan Tinggi. Di dalam kampus, potensi kreatif peserta didik, entah itu keunggulan akademik, keterampilan bahasa/menulis, potensi menciptakan ide-ide baru, kreatifitas di bidang teknologi, dan lain sebaginya merupakan aset penting dimiliki peserta didik, terlebih bagi kampus.

Kemampuan kreatif dimiliki mahasiswa tak jarang didukung kampus. Bukan saja dorongan moral, fasilitas pendukung, dan bahkan bantuan materi akan diberikan kampus tersebut pada mahasiswa berprestasi. Namun sayang, jenis kampus yang mengapresiasi kreatifitas mahasiswa masih tergolong sedikit jumlahnya. Apalagi, PT yang menghargai hasil kreatifitas mahasiswa di luar bidang akademik, bisa dipastikan minoritas.

Lepas dari persoalan itu, jelasnya jenis kampus yang dapat mengakomodir hasil kreatifitas mahasiswa, hemat penulis merupakan pilihan alternatif bagi (calon) mahasiswa baru dalam menentukan PT dituju. Pasalnya, kampus kreatif menurut Abu Laka (2011), merupakan kampus idaman mahasiswa.

Artinya, di lingkungan kampus tersebut kreatifitas mahasiswa tumbuh dan berkembang. Dinamika ilmiah dalam bentuk diskusi, membaca buku, hingga menulis—iklim ilmiah ini hidup dalam kampus. Pun, kreatifitas lain, musik, seni-teater, bela diri, lembaga keagamaan mahasiswa, menjadi pemandangan umum yang mudah ditemukan di kampus lewat aktivitas keseharian mahasiswa.

Hal lebih membanggakan ketika lingkungan kampus dan juga birokrasi memberikan dukungan penuh pada peserta didik yang kreatif. Mahasiswa lain akan menaruh hormat dan sanjungan serta pujian pada mahasiswa kreatif. Demikian pula dengan dosen, karyawan, dan petinggi kampus, bukan saja moral yang diharapkan dukungannya, namun penghargaan dalam bentuk lain, seperti beasiswa pada mahasiswa berprestasi—merupakan kebanggaan luar biasa bagi mahasiswa kreatif.

Dinamika dalam kultur kampus semacam ini, sejatinya menjadi bahan rujukan atau referensi mahasiswa baru dalam memilih PT. Pertimbangan tersebut menjadi rasional, sebab sudah bukan rahasia umum, keinginan Maba kuliah tidak saja didorong ingin mendapatkan ijazah, apalagi status sosial. Ada hal lebih urgen, sejatinya diinginkan mahasiswa hanya saja masih belum maksimal dilaksanakan kampus secara umum, yakni mengapresiasi dan memberikan penghargaan lebih pada mahasiswa kreatif di berbagai bidang.

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama